Kamis, 02 Juli 2015

Inilah Alasan Mengapa Umat Islam Menghadap Ka'bah Untuk Menyembah Allah

Inilah Jawaban yang Logis, mengapa umat islam menghadap ka'bah untuk menyembah Allah. Silahkan simak percakapan si A dengan seorang ustadz berikut:


Percakapan Si A dengan seorang ustadz..

Si A : mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?

Ustadz : salah tu bro. Umat Islam ga menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.

Si A : bukankah orang Islam sembahyang menghadap Ka'bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada di dalam Ka'bah?

Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone nya si A berbunyi. Si A menjawab panggilan teleponnya, sementaran sang ustadz dengan sabar menanti. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphone nya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz tersenyum.

Si A : mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi?

Ustadz : hmm..perlukah saya menjawab pertanyaanmu?

Si A : ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan? [tertawa]

Ustadz : bukan itu maksud saya. Tapi saya mencoba menggunakan teori yang kau gunakan untuk membuat pertanyaan yang kau ajukan padaku. Saya melihat kau kurang menyadarinya..

Si A : mengapa kau bicara begitu?

Ustadz : tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara "I love u mom"...

Si A : saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.

Ustadz : mana istrimu? Saya tak melihatnya..

Si A : istri saya di Tuban. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? [nada marah]

Ustadz : boleh saya lihat HP kamu?

Si A mengulurkan HPnya kepada sang ustadz.
Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu,
menggoncang-goncangnya,
mengetuk-ngetukHP tersebut ke meja.

Lantas sang ustadz menghempaskannya sekuat tenaga ke lantai.. PRAKKK..PECAH..Muka si A merah menahan marah. Sementara sang ustadz menatapnya sambil tersenyum..

Ustadz : mana istrimu? Saya lihat dia tidak ada disini. Saya pecahkan HP ini pun istrimu tetap tak terlihat di dalamnya?

Si A : mengapa kau bodoh sekali? Teknologi sudah maju. Kita bisa berbicara jarak jauh menggunakan telfon.

Apa kau tak bisa menggunakan otakmu? [jegerrr marahnya bro]

Ustadz : Alhamdulillah [senyum]. Begitu juga halnya dengan Allah SWT.
Umat Islam sembahyang menghadap Ka'bah bukan berarti umat Islam menyembah Ka'bah.

Tetapi umat Islam sembahyang atas arahan Allah. Allah mengarahkan umat Islam untuk sembahyang menghadap Ka'bah juga bukan berarti Allah ada di dalam Ka'bah.

Begitu juga dengan dirimu dan istrimu.
Istrimu menelfon menggunakan HP,
ini bukan berarti istrimu ada di dalam HP.

Tetapi ketentuan telekomunikasi menetapkan peraturan, kalau ingin bicara lewat telfon harus tekan nomor yang tepat, barulah akan tersambung dan kau bisa berbicara melalu HP meski istrimu tak ada di dalamnya.

Si A : [melongo]

1 komentar:

  1. Ini sejenis pembodohan. Seakan-akan artikel Islami dan menerangkan kecerdasan seorang Ustadz padahal sebenarnya anti Islam dan termasuk penistaan pada figur seorang Ustadz.

    Sebutan ustadz bukan untuk orang yg sekedar bisa mengajarkan alif ba ta tsa atau berpakaian kearab2an. Di Arab yg berhak menyandang sebutan ustadz hanya orang2 tertentu yg pasti berilmu sangat tinggi, paling tidak setingkat profesor, tidak seperti di Indonesia, baru bisa menyampaikan sedikit ilmu sudah disebut ustad/ustadzah atau merasa berhak menyandang sebutan itu.

    Karena ketinggian ilmu yg diamalkannya maka seseorang yg berhak disebut ustadz pasti berakhlak mulia, berwawasan luas dan selalu mempertimbangkan baik (manfaat) dan buruk (mudharat) suatu perbuatan sebelum melakukannya. Ia akan melakukan hanya yg manfaat karena tahu meninggalkan mudharat itu lebih utama.

    Dari segi manapun tak ada manfaat membanting hp apalagi milik orang lain dan membuat orang marah karena merusak barangnya adalah kezholiman. Seorang ustadz pasti tahu setiap manusia punya hak yg wajib dijaga. Tulisan ini mengandung kontradiksi antara kemasan "seakan2 bijak" yg ditampilkan dengan keburukan amal suatu perbuatan. Karena penulisnya tidak mungkin bodoh, maka ia pasti orang munafik dengan agenda tersembunyi yg mengemas cerita ini untuk tujuan mendiskriditkan sebutan ustadz.

    #yuukcerdasmenganalisadanpostingartikel#

    BalasHapus